.png "jackpaesan")
Jeans telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia fashion sejak ditemukan pada abad ke-19. Salah satu jenis jeans yang semakin populer di kalangan pecinta denim adalah raw denim.
Raw denim, atau yang dikenal juga sebagai dry denim atau denim mentah, adalah jenis kain denim yang belum mengalami pencucian atau perlakuan kimia setelah proses pewarnaan dan produksi. Hal ini membuat kain memiliki karakteristik unik yang dapat berkembang seiring dengan pemakaian.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu raw denim, bagaimana perbedaannya dengan washed denim, rekomendasi merek raw denim terbaik, serta cara merawatnya agar tetap awet dan membentuk pola penuaan yang indah.
Apa Itu Raw Denim?
Raw denim adalah kain denim yang belum mengalami proses pencucian atau penyikatan setelah produksi. Sebagian besar jeans yang dijual di pasaran sudah melalui proses pencucian (washed denim), yang bertujuan untuk melunakkan kain dan mengurangi penyusutan. Namun, raw denim dibiarkan dalam kondisi aslinya, dengan warna biru indigo yang masih sangat pekat dan tekstur yang lebih kaku.
Keunikan raw denim terletak pada kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan pemakainya. Seiring waktu, celana raw denim akan membentuk pola penuaan (fading) yang unik di area tertentu, seperti paha, lutut, dan kantong. Pola ini terbentuk berdasarkan aktivitas dan kebiasaan pemakai, menjadikan setiap celana raw denim benar-benar khas dan personal.
Perbedaan Raw Denim dan Washed Denim
Raw denim berbeda dari washed denim dalam beberapa aspek utama:
-
Proses Produksi
-
Raw denim tidak mengalami pencucian atau perawatan kimia setelah pewarnaan.
-
Washed denim telah melalui proses pencucian untuk menghilangkan kelebihan pewarna dan melunakkan kain.
-
-
Tekstur dan Warna
-
Raw denim lebih kaku dan memiliki warna biru indigo pekat.
-
Washed denim lebih lembut dengan warna yang lebih pudar atau memiliki efek distressed sejak awal.
-
-
Proses Penuaan
-
Raw denim membentuk pola penuaan alami berdasarkan pemakaian.
-
Washed denim sudah memiliki pola penuaan buatan sejak pembelian.
-
Rekomendasi Merek Raw Denim Terbaik
Jika Anda tertarik untuk mencoba raw denim, berikut beberapa merek terbaik yang dapat dipertimbangkan:
1. Aye Denim
Berasal dari Jakarta, Aye Denim dikenal sebagai produsen jeans premium yang menawarkan berbagai model pakaian berbahan denim. Salah satu produk raw denim andalannya adalah Lacus Tight Tapered Raw Jeans, hasil kolaborasi dengan Badjatex.
2. Pot Meets Pop (PMP)
Merek asal Bandung ini telah dikenal selama lebih dari satu dekade sebagai produsen jeans berkualitas tinggi. PMP menggunakan bahan denim premium dan teknik jahitan yang mumpuni. Salah satu produk unggulannya adalah seri Afghani yang tersedia dalam berbagai pilihan warna menarik.
3. Lea Jeans
Sebagai merek lokal yang berdiri sejak 1976, Lea Jeans fokus pada produksi celana jeans berkualitas. Meski sering dikira berasal dari luar negeri, Lea sebenarnya adalah produk asli Indonesia yang menawarkan berbagai pilihan raw denim berkualitas tinggi.
4. Unbranded Brand
Merek ini terkenal dengan pendekatannya yang minimalis, tanpa label besar atau promosi berlebihan. Unbranded Brand menawarkan berbagai pilihan raw denim berkualitas tinggi dengan harga lebih terjangkau dibandingkan merek premium lainnya.
5. OrSlow
Merek Jepang yang didirikan oleh Ichiro Nakatsu pada 2005 ini menggabungkan teknik tradisional dengan desain modern. Salah satu produk andalannya adalah OrSlow 101 jeans, yang menawarkan siluet Dad Fit dengan kenyamanan maksimal.
Cara Merawat Raw Denim
Raw denim memerlukan perawatan khusus agar tetap awet dan membentuk pola penuaan yang diinginkan. Berikut beberapa metode yang dapat diterapkan:
1. Pembersihan Noda Lokal (Spot Cleaning)
Jika terdapat noda kecil, sebaiknya bersihkan area tersebut dengan kain lembab atau sikat lembut tanpa mencuci seluruh celana. Ini membantu menjaga warna indigo tetap pekat.
2. Perendaman (Soaking)
Setelah beberapa bulan pemakaian, rendam celana dalam air hangat selama 30 menit, lalu jemur di tempat yang teduh. Ini membantu menghilangkan kotoran tanpa mengurangi karakteristik unik raw denim.
3. Pencucian Minimal
Hindari mencuci raw denim terlalu sering. Idealnya, cucilah setelah 6 bulan pemakaian atau ketika celana benar-benar kotor. Gunakan deterjen khusus denim dan cuci dengan tangan atau mode pencucian lembut pada mesin cuci.
4. Pengeringan dengan Udara
Jangan menggunakan mesin pengering karena dapat menyebabkan penyusutan. Jemur celana di tempat yang teduh dengan cara digantung.
5. Hindari Lipatan Tajam
Ketika menyimpan raw denim, hindari melipatnya terlalu sering agar tidak terbentuk garis penuaan yang tidak diinginkan.
Kelebihan dan Kekurangan Raw Denim
Kelebihan:
-
Lebih Tahan Lama: Karena tidak mengalami proses pencucian awal, serat kain lebih kuat dan tahan lama.
-
Tampilan Unik: Setiap celana raw denim akan membentuk pola penuaan yang khas berdasarkan gaya hidup pemakainya.
-
Lebih Ramah Lingkungan: Mengurangi penggunaan air dan bahan kimia dalam produksi dibandingkan washed denim.
Kekurangan:
-
Awalnya Kaku dan Tidak Nyaman: Dibandingkan washed denim, raw denim lebih kaku dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan tubuh.
-
Membutuhkan Perawatan Khusus: Harus dirawat dengan cara khusus agar tidak mengalami penyusutan atau perubahan warna yang tidak diinginkan.
-
Rentan terhadap Noda: Warna indigo pada raw denim cenderung luntur dan dapat meninggalkan noda pada pakaian lain.
Kesimpulan
Raw denim bukan sekadar celana jeans biasa, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi diri. Dengan memilih raw denim, Anda dapat menciptakan pola penuaan yang unik dan personal, mencerminkan aktivitas dan gaya hidup Anda. Meski memerlukan perawatan khusus, hasil akhirnya sangat memuaskan bagi para pecinta denim sejati.
Jika Anda mencari jeans yang tidak hanya nyaman tetapi juga memiliki karakter dan berkembang seiring waktu, raw denim adalah pilihan yang tepat. Dengan pemakaian dan perawatan yang baik, celana ini bisa menjadi bagian dari perjalanan hidup Anda dan semakin nyaman dari waktu ke waktu.
Berikut ini panduan lengkap memilih denim
Posting Komentar